SYDNEY, KOMPAS.com - Karena pendidikan merupakan isu sensitif, maka sekolah dan pemerintah negara bagian di Australia berusaha keras untuk memastikan kehadiran murid di sekolah tinggi persentasenya.

Anak-anak Australia hanya menghabiskan 15 persen dari waktu mereka seharian di sekolah. Waktu tidur mereka malah lebih panjang dibandingkan kehadiran di sekolah

Untuk mencegah murid bolos, murid-murid ini ditawari hadiah seperti Ipod, voucher untuk belanja di kantin, dan makan siang gratis. Selain itu, sekolah juga akan mengirimkan SMS ke orang tua murid, segera setelah absen pagi.
Menurut laporan situs news.com.au, hari Senin (15/10/2012), meningkatkan angka kehadiran murid sekolah - di beberapa kawasan hanya 60-70 persen yang hadir - menjadi penting guna meningkatkan performa akademik, khususnya di daerah-daerah yang tingkat sosial ekonominya lebih rendah.
"Sekarang kita banyak mendengar alasan-alasan anak-anak tidak sekolah, alasan yang tidak pernah kita dengar 20 tahun lalu," demikian tulis buletin salah satu sekolah pemerintah.
"Alasan itu antara lain merayakan ulang tahun sendiri atau saudara dekat, absen karena tidur terlalu malam setelah menonton televisi, pergi belanja membeli pakaian, atau anak yang tidak mau sekolah karena tidak mau ikut kegiatan olahraga."
Menurut salah satu buletin sekolah di Sydney Barat, berbagai alasan ini menunjukkan, para orang tua tidak memberikan contoh yang baik kepada anak mereka.
"Anak-anak Australia hanya menghabiskan 15 persen dari waktu mereka seharian di sekolah. Waktu tidur mereka malah lebih panjang dibandingkan kehadiran di sekolah," tulis buletin Sekolah Menengah Condobolin.
Sebuah buletin dari sekolah di kawasan Sydney Barat menulis bahwa "anak-anak yang tingkat kehadiran di sekolah melebihi 85 persen akan mendapatkan hadiah". Hadiah diberikan kepada murid dari setiap tingkatan, dan mereka yang beruntung akan mendapatkan sebuah Ipod.
"Seluruh murid kelas 8 diharapkan menggunakan iming-iming ini untuk meningkatkan kehadiran sekolah mereka. Mereka yang hadir lebih dari 85 persen di kuartal ini akan diundang menghadiri makan siang bersama, dan mendapatkan sertifikat." demikian bunyi salah satu itemnya.
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, pemerintah Federal Australia merasa perlu untuk memberikan dana tambahan kepada sekolah-sekolah sehingga tingkat kehadiran murid bisa naik.
Beberapa sekolah menggunakan SMS untuk memberitahu orang tua atau pengasuh bila anak mereka tidak hadir, dan usaha ini berhasil meningkatkan kehadiran sebesar 8 persen.
Selain itu juga, orang tua juga diancam terkena denda bila mereka kedapatan mengijinkan atau membantu anak mereka bolos dari sekolah. Dendanya bisa mencapai 11 ribu dollar (Rp 110 juta).
0 komentar:
Posting Komentar