ADELAIDE, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Australia Peter Garrett mengatakan setiap murid sekolah di Australia akan mendapatkan kesempatan untuk belajar salah satu bahasa Asia.
Salah satu bahasa tersebut adalah bahasa Indonesia, selain Mandarin, Hindi (India) dan Jepang.
Program ini sudah tercantum dalam 25 target penting dalam Buku Putih Abad Asia yang secara resmi diluncurkan oleh Perdana Menteri Julia Gillard minggu lalu.
Peter Garrett dalam wawancara dengan televisi 10 hari Minggu (4/11/2012) menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana di bidang pendidikan tersebut.
Menurutnya, di setiap sekolah di Australia, nantinya paling sedikit akan ada satu pelajaran bahasa asing diantara keempat bahasa tersebut.
Oleh karenanya, menurutnya, akan diperlukan lebih banyak lagi guru untuk bisa mengajar bahasa karena di Australia saat ini terdapat 9.500 sekolah negeri.
Pelajaran bahasa ini akan diberikan dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah. Sistem pengajaran modern dan tradisional akan dilibatkan,tambah Garrett.
"Kita akan melihat berbagai cara dimana kita akan menggunakan teknologi di dalam kelas, tetapi bukan sekedar guru berdiri di depan kelas mengajar, namun juga mencari akses dari guru di sekolah atau kota lain dan belajar bahasa dengan cara itu juga." kata Garrett.
Australia akan juga melibatkan pengajaran bahasa dengan sekolah-sekolah di Asia, dengan menggunakan program internet seperti Skype. Saat ini di Australia hanya enam persen murid sekolah yang belajar bahasa asing.
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, pemerintah Indonesia dan kalangan sekolah di Indonesia harus mengantisipasi "peluang" tersebut.
Walaupun bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa utama yang harus diajarkan, namun di sisi lain, bahasa Indonesia juga harus bersaing dengan ketiga bahasa Asia lainnya tersebut untuk diajarkan di sekolah.
Bila tidak mampu bersaing, ada kemungkinan hanya sedikit saja sekolah yang akan mau mengajarkan bahasa Indonesia. Di Australia saat ini, negara seperti China sangat agresif guna memastikan bahasa Mandarin diajarkan di sekolah-sekolah.
Pemerintah China aktif membuka Pusat Kebudayaan di berbagai kota sehingga memudahkan bagi warga Australia untuk mendapatkan akses. Tantangan bagi Indonesia lainnya adalah dalam hal program kerjasama sekolah menggunakan teknologi.
Negara yang sudah maju teknologinya seperti Jepang dan juga kemungkinan China dan India akan bisa memanfaatkan ini dengan lebih serius.
0 komentar:
Posting Komentar