JAKARTA, KOMPAS.com -- Perubahan kurikulum yang sedang disiapkan pemerintah membuat resah para penerbit buku pelajaran. Perubahan kurikulum yang disipakan pemerintah sampai saat ini belum jelas, namun dipastikan siap dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2013.
Para penerbit buku baru saja menyiapkan buku yang mengacu pada kebijakan pemerintah untuk menanamkan 18 karakter. Tiba-tiba saja, pemerintah menginformasukan segera ada perubahan kurikulum.
"Penerbit tentu kebingungan kalau segera diberlakukan kurikulum baru lagi. Apalagi sampai saat ini belum diketahui perubahannya, tetapi sudah diputuskan segera dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2013," kata Ketua Umum Ikatan Penerbit Buku (Ikapi) Pusat, Lucya Andam Dewi pada pembukaan seminar nasional bertajuk Menyongsong Kurikulum Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah yang diselenggarakan Ikapi di Jakarta, Senin (29/10/2012).
Seminar menghadirkan para pakar pendidikan, antara lain Guru Besar Matematika dari Universitas Pendidikan Indonesia Jozua Sabandar, ahli Bahasa Indonesia dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Pangesti Wiedarti, ahli Pendidikan Kewarganegaran dan Hukum UNY Samsuri, Guru Besar Agama Islam dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah M Yunan Yusuf, serta pengamat pendidikan Ki Supriyoko.
"Belum ada pejabat yang bersedia menjelaskan soal perubahan kurikulum. Pejabat Puskurbuk Kemendikbud hanya berpesan agar penulis dan penerbit buku teks sabar dan jangan terburu-buru membuat buku sampai kurikulum disahkan," jelas Lucya.
Lucya mengatakan, dalam perubahan kurikulum, pemerintah juga harus memikirkan kesiapan guru dan bahan ajarnya. Apalagi guru selama ini lebih mengandalkan buku-buku panduan maupun buku teks pelajaran dari penerbit untuk memahami kurikulum dalam pembelajaran di kelas.
0 komentar:
Posting Komentar