Home » » Presiden: 93 Persen Penduduk Melek Huruf

Presiden: 93 Persen Penduduk Melek Huruf

Written By Dino Cerata on Jumat, 24 Agustus 2012 | 03.02

KOMPAS.com - Edukasi
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Presiden: 93 Persen Penduduk Melek Huruf
Aug 24th 2012, 10:02

Presiden: 93 Persen Penduduk Melek Huruf

Jumat, 24 Agustus 2012 | 14:43 WIB

Dibaca:

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Ibu-ibu asal Desa Wonorejo, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, gigih belajar menulis dan membaca dalam pembelajaran buta aksara awal pekan ini. Di Kabupaten Probolinggo, masih ada ratusan ribu orang buta aksara dan secara bertahap dicoba diatasi.

TERKAIT:

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengklaim bahwa sekitar 93 persen penduduk Indonesia sudah melek huruf. Hal ini disampaikannya untuk merespon pengumuman bahwa Indonesia berhak menerima penghargaan UNESCO King Sejong Literacy Prizes dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk tahun 2012 karena dinilai sukses memberantas buta huruf.

"Dengan capaian ini, dinilai oleh UNESCO bahwa Indonesia siap berkompetisi secara global maupun regional," kata Presiden saat membuka retret ekonomi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (24/8/2012) pagi.

Pencapaian jumlah penduduk melek huruf itu, lanjut Presiden, sama dengan pencapaian negara jiran, Malaysia dan Singapura yang masing-masing mencapai 93 persen dan 95 persen. Menurutnya, pencapaian ini penting karena pembangunan pendidikan Indonesia bisa ditingkatkan ke depannya.

Selain itu, Presiden mengatakan, kesenjangan pengetahuan dalam masyarakat yang sering menjadi masalah sosial, politik dan ekonomi dapat dikurangi karena masyarakatnya melek huruf.

"Dan insya Allah tentu akan lebih bagus keseluruhan struktur kependudukan Indonesia ini dalam arti yang luas sebagai sumber daya manusia, sebagai human capital maupun social capital," kata Presiden.

Berdasarkan penilaian juri internasional, Indonesia melalui program bertajuk "Peningkatan Kualitas Pendidikan Literasi Melalui Literasi Kewirausahaan, Budaya Membaca, dan Pelatihan Para Pendidik" milik Indonesia dinilai patut menerima penghargaan ini. Program literasi yang diterapkan Indonesia disebutkan melibatkan tiga juta orang dengan mengedepankan pada pemberantasan huruf pada wanita.

Editor :

Caroline Damanik

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Artikel pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger