London,KompasOtomotif - Seorang insinyur kelautan asal Inggris meninggal karena kantung udara (airbag) yang pernah menyelamatkannya. Ronald Smith asal Marsden, South Shield, dinyatakan meninggalkan karena karena menghirup natrium azida dan nitrogen yang dilepaskan oleh kantung udara yang menyelamatnya saat bertabrakan..
Ceritanya berawal ketika Vauxhall Insignia yang dikemudikan Smith terlibat pada tabrakan beruntun dengan enam kendaraan lain pada 12 November 2010. Saat musibah terjadi, ia tidak terluka. Kantung udara mobilnya juga bekerja dengan baik. Tetapi karena ada bagian kaca yang pecah menusuk airbag, gas di dalam keluar dan terhirup oleh Smith.
Setelah kejadian tersebut Smith mengalami batuk dan sesak napas dan masuk rumah sakit pada 5 Januari 2011. "Dia tidak bisa bernapas, sangat tertekan dan hampir tidak dapat bergerak. Batuknya makin parah. Padahal, ronnie bukan perokok," jelas June, istri Ronald.
Pria itu dimasukan ke ventilator, sampai akhirnya meninggal 3 minggu - menurut dokter - akibat pneumonia bronkial dan pulmonary fibrosis. Menurut Terence Carney yang memeriksa Ronald di Rumah Sakit Distrik South Tyneside, kematian Ronald akibat 'kecelakaan', dari zat berbahaya dan ledakan airbag.
"Saya sudah tahu dari awal kalau itu kantung udara. Namun orang menganggap dugaan saya itukonyol. Tidak adil menyatakan seseorang meninggal dari sesuai yang pernah menyelamatkan," jelas ibu dari dua anak itu.
Vauxhall, produsen mobil yang digunakan Smith berjanji akan menyelidiki insiden ini. Kasus ini pertama kali terjadi di dunia, yaitu pengemudi menghirup bahan kimia dari kantung udara yang diigunakan sebagian besar mobil masa kini. Tanpa zat kimia tersebut, kantung udara dipastikan tidak bisa mengembang dalam 30 milidetik.
Wah, perlu hati-hati jangan sampai terjadi seperti yang dialami oleh Ronald Smith!
0 komentar:
Posting Komentar