Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, mengaku prihatin minat baca anak-anak di Tanah Air masih rendah.
"Kalau anak-anak kita disuruh membaca pasti tidak akan betah, kecuali yang kemampuan belajarnya sudah baik. Tapi kalau menonton televisi, dari pagi sampai siang akan betah bahkan makan saja bisa sampai lupa," katanya pada acara pengumuman pemenang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan 2012 di Jakarta, Senin.
Padahal membaca buku bisa memperkaya pengetahuan dan memberikan "nutrisi" bagi jiwa.
"Membaca buku sastra itu memang mengasyikkan. Setiap buku dibaca berulang-ulang tidak akan bosan. Sentuhan kejiwaannya berbeda dengan menonton film," kata mantan Rektor Universitas Andalas itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, rendahnya minat baca pada anak antara lain terjadi karena membaca belum menjadi kebiasaan masyarakat dan buku-buku anak yang menarik kurang tersedia.
"Saya kira dengan adanya sayembara ini akan menambah khasanah. Apalagi, buku cerita ini ditulis oleh ibu-bapak gurunya sendiri," tambah Musliar.
Pemerintah, kata dia, berusaha mendorong penulisan buku-buku anak dengan menyelenggarakan sayembara penulisan naskah buku pengayaan.
Sayembara penulisan naskah buku pengayaan 2012 mencakup sembilan kategori yakni pengayaan kepribadian novel, cerita pendek, puisi, pantun, drama, biografi, pengetahuan alam dan matematika, pengayaan pengetahuan sosial dan humaniora, dan pengayaan keterampilan.
(I025)
0 komentar:
Posting Komentar