Home » » Pakailah Bahasa Sesuai Konteks dan Tempatnya

Pakailah Bahasa Sesuai Konteks dan Tempatnya

Written By Dino Cerata on Kamis, 01 November 2012 | 05.19

KOMPAS.com - Edukasi
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Pakailah Bahasa Sesuai Konteks dan Tempatnya
Nov 1st 2012, 12:19

Pakailah Bahasa Sesuai Konteks dan Tempatnya

Penulis : Ali Sobri | Kamis, 1 November 2012 | 18:51 WIB

Dibaca:

Shutterstock Ilustrasi: Bahasa Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam keseharian, orang Indonesia setidaknya menggunakan dua dari berbagai varian bahasa Indonesia, seperti bahasa daerah, bahasa nasional maupun bahasa asing. Pengamat Pendidikan, Arief Rachman, mengatakan bahwa orang Indonesia cenderung menggunakan berbagai bahasa tersebut mengakibatkan penggunaan yang kerap tidak sesuai tempatnya. Bahkan terkadang mengikis bahasa ibu yang semestinya dilestarikan.

"Di Indonesia ini tidak ada yang monolingual. Hampir semuanya multilingual. Paling tidak berbicara bahasa Indonesia dan bahasa prokem," kata Arief, saat jumpa pers seminar internasional meningkatkan keaksaraan berbasis bahasa ibu dan teknologi informasi dan komunikasi di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (31/10/2012).

"Kata lo-gue itu kan sekarang jadi bahasa prokem. Tapi karena lebih sering digunakan, terkadang bahasa prokem ini masuk dalam konteks formal," ujar Arief.

Untuk itu, ia mengatakan bahwa ilmu-ilmu tentang kebahasaan harus ditanamkan dengan baik tidak hanya melalui pendidikan formal melainkan juga dalam bentuk pendidikan non-formal. Menurutnya, kualitas pendidikan yang baik harus ditopang oleh pendidikan non-formal ini.

"Kontribusi pendidikan non-formal ini cukup besar bahkan tidak terbatas terhadap dunia pendidikan itu sendiri. Tapi juga dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Selanjutnya, ia mengapresiasi adanya seminar keaksaraan dengan mengembangkan bahasa ibu ini. Pasalnya, jika tidak dimulai seperti ini maka bahasa ibu untuk daerah-daerah tertentu akan punah dan tidak bertahan.

"Coba sekarang yang orang tuanya Batak dan Jawa. Bisa enggak anaknya yang lahir di Jakarta ngomong dengan salah satu bahasa daerah itu? Saya yakin hanya sedikit. Ini jika dibiarkan maka akan hilang," tandasnya.

Editor :

Caroline Damanik

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Artikel pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger