Yogyakarta, 31/10 (ANTARA) - Penelitian dosen Indonesia yang dipublikasikan di jurnal dalam negeri belum banyak yang terindeks lembaga pengindeks jurnal internasional, kata Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Agus Subekti.
"Publikasi jurnal Indonesia sebetulnya sudah banyak, tetapi yang dapat pengakuan atau lolos di jurnal internasional memang masih sedikit, sekitar 0,7 persen," katanya pada lokakarya Manajemen Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi, di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, lebih dari 90.000 jurnal Indonesia yang telah dipublikasikan. Namun dari jumlah tersebut yang berhasil lolos di jurnal internasional belum mencapai angka satu persen.
"Berbagai jurnal Indonesia yang telah diterbitkan dosen-dosen di negeri ini tidak lolos di jurnal internasional karena belum bisa terindeks oleh lembaga pengindeks publikasi ilmiah internasional. Akibatnya, jurnal yang sudah dipublikasikan tidak mendapatkan pengakuan secara internasional," katanya.
Ia mengatakan untuk menembus dan memperoleh pengakuan internasional, dosen-dosen di Indonesia perlu melakukan sejumlah perbaikan dalam cara penulisan maupun penerbitan jurnal.
Selain itu, juga dengan menggunakan paket-paket program seperti "open source" untuk memperbesar peluang terindeks dalam jurnal internasional.
"Sebenarnya dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia yang jurnalnya terindeks, jurnal dosen-dosen kita banyak yang lebih bagus. Masalahnya, tidak sedikit tulisan yang belum dikenal karena cara produksinya yang masih harus diperbaiki," katanya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) Suratman mengatakan penelitian di perguruan tinggi harus mampu menjadi ujung tombak pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, menurut dia, berbagai riset yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan dunia usaha atau industri.
"Periset diharapkan tak hanya meneliti, tetapi juga diikuti dengan pengimplementasian hasilnya, sehingga bisa memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang ada di masyarakat," katanya.
(B015*H010/M008)
0 komentar:
Posting Komentar