Home » » Biasakan Tanya Kegiatan Anak dan Dengarkan Ceritanya

Biasakan Tanya Kegiatan Anak dan Dengarkan Ceritanya

Written By Dino Cerata on Rabu, 31 Oktober 2012 | 05.14

KOMPAS.com - Edukasi
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Biasakan Tanya Kegiatan Anak dan Dengarkan Ceritanya
Oct 31st 2012, 12:14

Biasakan Tanya Kegiatan Anak dan Dengarkan Ceritanya

Penulis : Riana Afifah | Rabu, 31 Oktober 2012 | 16:48 WIB

Dibaca:

Shutterstock Ilustrasi.

DEPOK, KOMPAS.com - Perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa lepas dari peran orang tua. Pasalnya, rumah merupakan tempat pertama anak-anak mulai belajar dan orang tua sebagai guru sekaligus teman yang semestinya mengamati tumbuh kembang anak.

Namun pada praktiknya, anak-anak zaman sekarang yang tinggal di perkotaan lebih sering menghabiskan waktu di sekolah dan di luar rumah. Kuantitas bertemu dengan orang tua juga jauh berkurang karena ayah dan ibu sibuk bekerja hingga malam hari. Hal ini yang membuat anak-anak ini terasah dalam pendidikan formal tapi minim pendidikan etika dan empati pada sesama.

Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengatakan bahwa kedekatan orang tua dan anak merupakan salah satu faktor penentu perkembangan sosial dan kepribadian anak. Dengan intensitas yang cukup, anak-anak akan terbentuk menjadi pribadi yang peka terhadap lingkungan sekitar.

"Anak-anak ini sejak kecil harus dibiasakan untuk berbicara bersama dan bermain. Orang tua coba luangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama," kata Vera saat Seminar Sastra Anak, di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Senin (29/10/2012).

Menurutnya, pendidikan formal yang ada tidak akan berjalan dengan baik dan mencetak generasi berkualitas jika pendidikan di luar itu tidak terpenuhi. Untuk itu, orang tua harus peka terhadap kebutuhan anak dan beri ruang mereka untuk berbicara dan berkreasi.

"Biasakan tanya kegiatan sehari-harinya dan biarkan dia bercerita. Beri respon positif dan tanpa nada menggurui," jelas Vera.

Dengan bertanya dan memberikan kesempatan kepadanya untuk bercerita, anak diberi ruang untuk melatih kemampuan berbahasa dan bertuturnya. Orangtua juga berkesempatan menyampaikan pesan baik yang ingin didengar oleh anak, sekali lagi, tanpa kesan menggurui.

"Mengenalkan sastra lewat dongeng bisa jadi salah satu cara menghabiskan waktu bersama sekaligus menasehati tanpa menggurui," tandasnya.

Editor :

Caroline Damanik

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Artikel pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger