Home » » Mikroalga, sumber energi masa depan

Mikroalga, sumber energi masa depan

Written By Dino Cerata on Sabtu, 14 Juli 2012 | 09.20

ANTARA News - Teknologi - Sains
News And Service // via fulltextrssfeed.com
Mikroalga, sumber energi masa depan
Jul 14th 2012, 15:39

Mikroalga (istimewa)

sekitar 20.000 liter/hektar

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Selama ini mikroalga hanya dimanfaatkan sebagai pakan larva ikan pada proses budidaya, namun siapa sangka bila mikroalga juga berpeluang menjadi bahan baku bioetanol dan biodiesel--sumber energi penting pada masa depan.

Mikroalga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku biofuel karena pemanfaatan mikroalga tidak bersaing dengan pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Selain itu, mikroalga mengandung karbohidrat--kandungan penting yang dibutuhkan untuk menghasilkan bioetanol.

Kandungan karbohidrat pada mikroalga berkisar 5-67,9 persen dan diperkirakan dapat menghasilkan bioetanol sekitar 38 persen, demikian kata Luthfi Assadad, peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP).

Dalam publikasi Applied Energy edisi 86 tahun 2009, bioetanol bisa dibuat dari tiga sumber utama: bahan yang mengandung sukrosa (tebu, gula, bit, sorgum, dan buah), pati (jagung, gandum, padi-padian, kentang, ubi kayu), serta biomassa yang mengandung lignoselulosa (kayu, jerami, rerumputan).

Karbohidrat pada mikroalga berbeda-beda tergantung spesies dan kondisi lingkungan hidupnya, demikian ditulis dalam publikasi Squalen, Buletin Pascapanen Bioteknologi Kelautan dan Perikanan tahun 2008. Dan di mikroalga, karbohidrat terletak di dinding sel dan sitoplasma.

Penggunaan mikroalga sebagai bahan baku biofuel mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan tanaman pangan:

1. Pertumbuhan yang cepat
2. Produktivitas tinggi--gandum hasilkan 2.500 liter/hektar, jagung 3.500 liter/hektar, tebu 6.000 liter/hektar, mikroalga sekitar 20.000 liter/hektar.
3. Dapat menggunakan air tawar dan air laut
4. Tidak berkompetisi dengan produksi bahan pangan
5. Konsumsi air yang rendah dan biaya produksi yang tidak terlalu tinggi.

(E012)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Artikel pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger