Jakarta, KompasOtomotif - Penjualan sepeda motor yang sempat ambles pada semester pertama tahun ini, diprediksi kembali terangkat pada bulan pertama, paruh kedua tahun ini. Puasa dan lebaran kembali memicu konsumen membeli sepeda motor baru.
Thomas Wijaya, Deputy General Manager Sales Division Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, meski diprediksi naik, presentasi peningkatan pasar masih lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Biasanya menjelang lebaran - setiap tahun - bisa naik (bulanan) 25-30 persen dari bulan sebelumnya. Tahun ini hanya 5-10 persen," komentar Thomas di Jakarta, Rabu (25/7/2012).
Penjualan domestik sepeda motor (tanpa ekspor) Indonesia pada bulan lalu tercatat 541.918 unit, turun 11,3 persen dari bulan sebelumnya 611.251 unit. Bulan ini, pasar diperkirakan tembus 550.000 unit karena permintaan menguat.
"(Penjualan) Honda menuju 350.000-an unit bulan ini. Keputusan DP (uang pangkal) 25 persen ini mulai terlihat dampaknya," beber Thomas.
Syariah
Bisnis sepeda motor domestik kini intens memanfaatkan skema kredit kendaraan bermotor dari lembaga pembiayaan (leasing) syariah. Pasalnya, keputusan BI dan Kementerian Keuangan menetapkan batas minimum DP tidak berlaku pada syariah.
Hal ini tercermin dari hasil penjualan Honda di Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang baru berakhir pekan lalu. "Dari seluruh pembelian, 50 persen lebih menggunakan kredit syariah. Ternyata, masih banyak konsumen yang mencari DP lebih kompetitif sekitar Rp1,5 jutaan," lanjut Thomas.
Produsen sepeda motor berharap, pemerintah tidak menaikkan lagi kredit di pembiyaaan syariah karena dijadikan alternatif oleh konsumen yang ingin membeli kendaraan bermotor. "Pembiyaan syariah masih sehat, pemerintah tidak perlu mengaturnya," tukas Thomas.
0 komentar:
Posting Komentar