Home » » Di Gubuk Ini, Daman, Guru Daerah Terpencil Tinggal

Di Gubuk Ini, Daman, Guru Daerah Terpencil Tinggal

Written By Dino Cerata on Rabu, 25 Juli 2012 | 19.29

KOMPAS.com - Edukasi
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Di Gubuk Ini, Daman, Guru Daerah Terpencil Tinggal
Jul 26th 2012, 02:29

KOMPAS.com/Anton Abdul Karim Di gubuk bambu ini, Daman bersama istrinya tinggal. Daman rela tinggal di gubuk seperti ini demi tugas sebagai guru di daerah terpencil.

MOROTAI, KOMPAS.com - Lihatlah foto di atas. Di gubuk bambu itu, Daman Huri (29) dan istrinya, Ira Arista (17) tinggal di salah satu daerah yang tergolong pelosok di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Daman adalah seorang guru di SD Inpres Galogalo, Kecamatan Morotai Selatan Barat.

Sudah lebih dari setahun Daman ditugaskan di Pulau Galogalo. Sebagai gambaran, Pulau Galogalo adalah sebuah pulau kecil yang hanya terdapat satu buah desa, yakni desa Galogalo.

Selama masa pengabdiannya, Daman tidak pernah menikmati fasilitas seperti guru-guru pendatang lainnya yang hidup di perumahan guru milik sekolah. Daman hanya tinggal bersama istrinya disebuah gubuk bambu seluas 5x4 meter. Bahkan, gubug itu pun dibangun di atas tanah yang berstatus pinjaman dari warga setempat.

"Rumahnya kami beli dari warga sini (Galogalo). Terus, tanahnya kami pinjam. Rumahnya kan dulunya di sana, saat kita beli. Kemudian, diangkat ke sini rumahnya karena dekat sekolah," ujar Ira, kepada Kompas.com, Senin (23/7/2012).

Ira hanya seorang ibu rumah tangga yang mendampingi suaminya bertugas di daerah terpencil itu. Keduanya berasal dari Jawa Timur. Saat didekati, gubuk bambu milik Daman itu dibangun apa adanya.

"Yang penting bisa tidur, Mas," tambah Ira.

Gubuk itu memiliki sebuah kamar berukuran 2,5x2,5 meter. Ada sebuah ruang tamu kecil dan dapur. Di ruang tamu yang kecil itu hanya terdapat sebuah kursi yang di bagian belakangnya ada cap "inventaris sekolah".Ya, Daman memanfaatkan kursi rusak milik sekolah untuk digunakan sebagai kursi tamu di gubuknya itu.

Daman mengakui, sebenarnya, ia dan istrinya menyimpan impian bisa tinggi di rumah yang lebih layak. Seperti halnya rumah-rumah guru yang juga ada di daerah tersebut. Hanya saja, beberapaunit rumah yang tersedia telah terisi oleh guru-guru pendatang lainnya. Ada satu rumah guru yang kosong, namun tidak bisa dihuni oleh Daman.

"Rumah itu milik kepala sekolah, jadi kita tidak bisa tinggal," jelas Daman.

Padahal, sang kepala sekolah tidak mau tinggal dirumah tersebut karena memang yang bersangkutan adalah warga Galogalo yang memiliki rumah pribadi di desa itu. Daman berharap, agar kondisi dan nasibnya bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Paling tidak bisa tinggal di rumah yang layaklah, Mas. Saya juga kasihan sama istri saya. Masa dibawa ke sini jauh-jauh tinggalnya dirumah seperti ini," ujar Daman. 

Editor :

Inggried Dwi Wedhaswary

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Artikel pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger