JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Geologi Tim Peneliti "Geopark" Merangin Prof Fauzi Hasibuan dari Badan Geologi Kementerian ESDM mengatakan, keberadaan Geopark Merangin akan menjadi ladang riset utama para geolog dunia dalam mempelajari evolusi bumi.
"Dengan melihat perkiraan umur geopark Merangin yang berusia 300 juta tahun, ke depannya dipastikan geopark itu akan menjadi objek riset utama para geolog dunia," katanya di Jambi, Kamis (31/5/2012).
Di Merangin, tinggalan fosil kayu dan tumbuhan serta kerang-kerangan yang tercetak membatu di batu endapan lava dan abu vulkanik gunung purba tersedia cukup banyak dan lengkap.
Kekayaan geologis Geopark Merangin lebih tinggi dibanding geopark lainnya di Cina dan Amerika Serikat karena masuk kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang relatif masih terjaga.
Fauzi berkeyakinan, fosil-fosil di Merangin banyak tersebar di sepanjang sungai Batang Merangin dan Mengkarang. Ia juga yakin, fosil banyak terdapat di dalam tanah.
Menurut dia, penelitian yang telah dilakukan tim geologi dari Badan Geologi Kementerian ESDM selama ini belum sepenuhnya tuntas karena dunia riset tidak pernah berhenti pada satu titik kesimpulan melainkan akan terus berkembangan atau dikembangkan menuju temuan-temuan baru.
"Peneliti di masa depan bisa saja melakukan ekskavasi kalau memang membutuhkan informasi dan materi riset yang lebih lengkap, karena di Geopark Merangin ini diyakini masih banyak fosil geologi lainnya yang terpendam dalam tanah," kata Fauzi.
Fauzi mengatakan bahwa dengan penelitian dan promosi Badan Geologi Kementerian ESDM, Pemprov Jambi melalui Disbudpar, dan Pemkab Merangin, keberadaan Gepark Merangin dapat segera diakui oleh Unesco pada 2015. Dengan demikian Geopark Merangin akan masuk dalam jaringan geopark dunia atau Global Geopark Network.
0 komentar:
Posting Komentar