Home » » Pendidikan Hindarkan Konflik Antarperadaban

Pendidikan Hindarkan Konflik Antarperadaban

Written By Dino Cerata on Rabu, 30 Mei 2012 | 19.44

KOMPAS.com - Edukasi
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Pendidikan Hindarkan Konflik Antarperadaban
May 31st 2012, 02:43

Pendidikan Hindarkan Konflik Antarperadaban

| Lusia Kus Anna | Kamis, 31 Mei 2012 | 09:13 WIB

Shutterstock Semakin mahalnya biaya kuliah saat ini kian menutup peluang masyarakat tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.

London, Kompas - Pendidikan merupakan alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan sosial. Lebih dari itu, pendidikan juga bisa berperan untuk menghindari benturan antarperadaban dan membangun peradaban baru.

"Sistem pendidikan yang saling terhubung dengan dunia dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan pemahaman antarbudaya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Ia mengatakan hal itu seusai penandatanganan memorandum saling pengertian untuk kerja sama bidang pendidikan antara Indonesia dan Inggris di London, Senin (28/5) siang, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Zaid Wahyudi.

Kerja sama bilateral ini akan mendasari pertukaran sumber daya manusia pendidikan, baik dosen maupun mahasiswa. Ini tidak hanya membuat terjadinya pertukaran pengetahuan, tetapi juga sarana pengembangan pendidikan multikultur kedua negara yang dapat memicu perubahan sosial, budaya, dan nilai.

Menteri Negara untuk Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, yang mewakili Departemen Bisnis, Inovasi dan Keterampilan Inggris, David Willetts sepakat dengan hal itu. Pengalaman mahasiswa ataupun dosen Indonesia selama belajar dan bekerja di Inggris diharapkan dapat menumbuhkan saling pemahaman antarbudaya.

Lebih sedikit

Saat ini ada 1.355 mahasiswa serta 34 dosen dan peneliti Indonesia yang sedang belajar dan bekerja di Inggris. Jumlah itu jauh lebih sedikit dibandingkan mahasiswa Indonesia yang belajar di negara-negara lain, seperti Jepang dan Australia. Demikian pula jika dibandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa negara lain yang ada di Inggris.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Harris Iskandar dalam joint working group antara delegasi Indonesia dan Inggris mengatakan, pemerintah akan memperluas akses pendidikan tinggi bagi seluruh rakyat, khususnya bagi mereka yang tidak mampu.

Selain melalui program beasiswa, upaya itu juga dilakukan dengan peningkatan kapasitas politeknik dan universitas/institut negeri masing-masing yang diharapkan mampu menampung 90.000 mahasiswa pada tahun 2015. Karena itu, pemerimtah membangun 14 politeknik baru dan 14 universitas/institut baru pada 2010-2015. Dalam kurun waktu sama, jumlah dosen diharapkan mencapai 54.000 orang dan 15 persen di antaranya berpendidikan doktor.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Artikel pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger