Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) mengajak mahasiswa dan intlektual kampus untuk mewujudkan pembanguan Indonesia yang berbasiskan maritim, khususnya di kawasan Indonesia timur (KTI), kata Direktur Eksekutif IMI Dr Y Paonganan, MSi di Universitas Haluole (Unhalu), Kendari, kemarin.
"Setelah IPB, Unpad, Umrah, Universitas Bengkulu, USNI dan saat ini kami hadir di Unhalu. IMI hadir dalam semangat yang sama untuk membuka simpul-simpul kesadaran intlektual guna mendorong pembangunan berbasiskan maritim khususnya di KTI," katanya.
Siaran pers Humas IMI, Jumat, mnyebutkan acara di Unhalu itu disi dengan seminar bertema "membedah peran geostrategis kawasan timur Indonesia menuju negara maritim" yang dihadiri Kepala Staf Pangarmatim Laksma TNI Djoko Teguh Wahojo sebagai Keynote Speaker antara lain menyampaikan pentingnya penguatan keamanan dan pertahanan untuk menjaga laut Indonesia.
Hadir pula dalam seminar tersebut Dr Sunoto, MSc dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menyampaikan konsep "blue economy" yang sedang dibahas KKP untuk dasar kebijakan pembangunan nasional.
Disamping itu, hadir sejumlah pakar bidang kelautan, seperti Prof Dr Bonar Pasaribu, Prof Dr sahala hutabarat, Prof Dr Dietriech Bengen, DEA, Prof Dr Ir LaOde Muh, Dr Jaleswari Rramodhawardani, MHum, Laksama TNI Christina M Rantetana, MPh, Dr Neviaty P Zaemani M Sc dan Sekretaris Eksekutif IMI Ardinanda Sinulingga.
Prof Dr Dietriech Bengen mengatakan, bangsa Indonesia harus membangun pulau-pulau kecil berbasis sumber daya kelautan sebagai pengelola ekonomi biru negara maritim indonesia. Dia memaparkan dengan konsep demkian kesejahtaeraan dapat terdistribusi dengan merata sampai ke pulau-pulau yang selama ini tak tersentuh.
Dr Jaleswari Pramodhawardani, MHum mengatakan negara-negara di dunia berlomba-lomba meningkatkan kekuatan maritim, sedangkan Indonesia belum memiliki kerangka kebijakan mengenai "ocean policy". Dia mengatakan Indonesia agar menyusun "ocean policy" sesuai dengan karakter negeri ini.
Sementara itu, Dr Sunoto, MSc dari KKP menyampaikan karaktersitik negara kepulauan Indonesia harus memiliki konsep "blue economy" yang dapat dijadikan sebagai dasar kebikijakan nasional.
Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Unhalu Prof Dr Ir La Ode Muh Aslan, MSc, menyampaikan potensi Sulawesi Tenggara dalam hal kekayaaan maritim sangat besar namun kekayaan tersebut belum dimanfaatkan terutama soal pariwisata bahari dan kekayaan-kekayaan lainya.
Dia berharap dengan diadakannya seminar nasional itu, dapat membuka mata para pengambil kebijakan, akademisi dan mahasiswa di Sultra bahwa pembangunan berbasiskan maritim harus dijadikan sebagai fondasi membangun Sultra ke depan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2012
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
Komentar Pembaca
Kirim Komentar
0 komentar:
Posting Komentar