SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur tengah mempersiapkan tenaga mahasiswa untuk menjadi intelejen penanggulangan narkoba yang akan beroperasi di kampusnya masing-masing.
Menurut Kepala BNN Provinsi Jatim, Jan De Fretes, pelibatan mahasiswa dalam menekan peredaran narkoba di kalangan perguruan tinggi dinilai cukup efektif karena mahasiswa dinilai lebih paham seluk beluk kehidupan kampus.
''Peredaran narkoba di kampus seringkali luput dari pantauan BNN, karena kalangan kampus masih terkesan eksklusif,'' katanya, Selasa (15/5/2012).
Sementara ini, kata dia, BNN Provinsi Jatim sudah melakukan pengaderan di dua perguruan tinggi di Surabaya, yakni di Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas.
''Selanjutnya, akan kami kembangkan pengaderan Intelejen anti narkoba ke kampus-kampus lainnya di Jatim,'' jelasnya.
Para mahasiswa tersebut akan dilatih selama beberapa minggu terkait bahaya narkoba dan materi-materi yang bersifat teknis intelejensi. BNN Provinsi Jatim menargetkan memiliki 150 kader intelejen penanggulangan narkoba dari kalangan mahasiswa.
Data Direktorat Tindak Pidana Narkoba Polri menyebutkan dalam lima tahun terakhir hingga 2011 kasus penyalahgunaan narkoba berdasarkan jenis mencapai 138.475 kasus. Sementara kasus khusus yang melibatkan mahasiswa selama 5 tahun tercatat 4.868 kasus dengan tren kasus yang cenderung meningkat.
0 komentar:
Posting Komentar