Bogor, KompasOtomotif - Ketika pertama kali diluncurkan pada IIMS 2012 lalu, Suzuki Swift tampil serba baru. Selain desain, fitur, dan performa yang lebih baik, hatchback pesaing Honda Jazz, Toyota Yaris, Mazda2, dan Ford Fiesta itu turun harga, lebih murah Rp 13 juta ketimbang model lama. Kok bisa?
Davy Tuilan, Direktur Penjualan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan, bahwa tidak selamanya produk baru harus naik harganya. "Perlu diingat, Swift lebih murah bukan harga perkenalan. Ini adalah sebuah strategi marketing. Penentuan harga bukan melulu karena ongkos produksi, iklan, dan fitur," bebernya kepada wartawan di sela-sela Test Drive Suzuki All-New Swift, di Rancamaya, Bogor.
Saat ini, harga On The Road (OTR) untuk tipe GL MT Rp 163,1 juta, GL AT Rp 174,1 juta. Untuk tipe lebih tinggi, GX MT Rp 169,6 juta dan GX AT Rp 180,6 juta. Harga Swift model sebelumnya ada di rentang Rp 176-193 jutaan.
Jika ditimbang-timbang, harga ini sangat kompetitif dengan kompetitor. Sebut saja Toyota Yaris yang berada di range harga Rp 191-227,9 juta. Sementara Honda Jazz Rp 199,5 hingga 225 juta. Mazda2 dibanderol Rp 189 - 229 juta.
Harga lebih murah bukan berarti kualitas turun. Justru SIS menaikkan kelasnya seperti penambahan audio control pada setir, climate control untuk mengatur suhu pendingin ruangan, desain interior dan eksterior baru, sampai mesin K14B efisien, sama seperti terpasang di Ertiga.
Dengan lebih value for money, SIS sangat optimis dengan penjualannya di pasar dan menargetkan terjual 1.000 unit per bulan. Di akhir usia generasi sebelumnya, Swift melemah dengan penjualan sekitar 300-an unit sebulan.
"Jangan khawatir, kami sudah menerapkan policy khusus dengan menyamakan harga ini di seluruh Indonesia. Bedanya antara di Jakarta dan daerah hanya ada pada ongkos kirim dan BBN. Harga tidak akan dimainkan," tutup Davy.
0 komentar:
Posting Komentar